Pembuatan Sabun Cuci Dari Minyak Jelantah Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Rumah Tangga

Authors

  • Kusuma Handayani Universitas Lampung
  • M Kanedi Universitas Lampung
  • Salman Farisi Universitas Lampung
  • Wawan A. Setiawan Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jpkmt.v2i1.25

Keywords:

Karsinogenik, Lampung, Minyak jelantah, Sabun

Abstract

Minyak goreng bekas yang sudah berwarna coklat kehitaman sebaiknya tidak digunakan lagi karena bersifat karsinogenik. Minyak goreng yang telah dipakai berulang kali biasa disebut dengan minyak jelantah. Biasanya minyak jelantah (mijel) akan dibuang oleh ibu-ibu secara sembarangan sehingga menyebabkan minyak tersebut menjadi limbah di lingkungan sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu mengenai bahaya penggunaan mijel secara berulang kali serta membantu memberikan solusi agar mijel dapat dimanfaatkan kembali dalam bentuk lain, salah satunya dibuat sabun cuci. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Kelurahan Labuan Ratu Raya Bandar Lampung, sebanyak 13 orang. Kegiatan ini terdiri dari, diskusi, demonstrasi dan praktik langsung. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa para peserta sangat antusias dan menyimak selama proses berlangsung, hal ini dilihat dari peningkatan nilai pretest dari 61,53 menjadi 81,92 dan aktifnya peserta saat melakukan praktik. Praktik dan demonstrasi dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan kepada para peserta dalam menentukan formula yang tepat dalam pembuatan sabun cuci dari mijel. Setelah kegiatan ini berlangsung diharapkan ibu-ibu akan semakin sadar dengan bahaya penggunaan mijel dan bisa memanfaatkan mijel menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, C., Khair, R. M., & Saputra, M. W. (2015). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate, L) Sebagai Karbon Aktif Untuk Pengolahan Air Sumur Kota Banjar Baru. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 1(1), 8-15.

Etriya, Sumarwan, U., & Kirbrandoko. (2004). Analisis Ekuitas Berbagai Merek Minyak Goreng. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 1(2), 127-139.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1997). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hajar, E. W. I., Purba, A. F. W., Handayani, P., & Mardiah. (2016). Proses Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Sabun Padat. Jurnal Integrasi Proses, 6(2), 57-63.

Lubis, J., & Mulyati, M. (2019). Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Padat. Jurnal Metris, 20(2), 116-120.

Naomi, P., Lumban Gaol, A. M., & Toha, M. Y. (2013). Pembuatan Sabun Lunak Dari Minyak Goreng Bekas Ditinjau Dari Kinetika Reaksi Kimia. Jurnal Teknik Kimia, 19(2), 42-48.

Nasir, N. S. W., Nurhaeni, & Musafira. (2014). Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa normalis) sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Angka Peroksida Dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas. Online Jurnal of Natural Science, 3(1), 18-30.

Prihanto, A., & Irawan, B. (2018). Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi. Metana: Media Komunikasi Rekayasa Proses dan Teknologi Tepat Guna, 14(2), 55-59.

Putra, A., Mahrdania, S., Dewi, A., & Saptia, E. (2012). Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Absorben. Prosiding Seminar Nasional PERTETA (pp. 585-589). Malang, Jawa Timur: PerhimpunanTeknik Pertanian Indonesia (PERTETA).

Suryandari, E. T. (2014). Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca, linn) Untuk Pedagang Makanan di Pujasera Ngaliyan. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 14(1), 57-70.

Wijana, S., Soemarjo, & Harnawi, T. (2009). Studi Pembuatan Sabun Mandi Cair dari Daur Ulang Minyak Goreng. Jurnal Teknologi Pertanian, 10(1), 54-61.

Downloads

Published

2021-03-31

How to Cite

Handayani, K., Kanedi, M., Farisi, S., & Setiawan, W. A. . (2021). Pembuatan Sabun Cuci Dari Minyak Jelantah Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Rumah Tangga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN, 2(1), 55-62. https://doi.org/10.23960/jpkmt.v2i1.25

Issue

Section

Articles