Pembuatan Kompos Seresah Menggunakan Inokulum Fungi Saprotrof Di Pesantren Darul Fattah Gedung Meneng Bandar Lampung
DOI:
https://doi.org/10.23960/jpkmt.v3i1.70Keywords:
Fungi Saprotrof, Inokulum, Kompos, Pupuk OrganikAbstract
Kompos adalah zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/serasah tanaman termasuk bangkai binatang. Fermentasi tersebut perlu dipercepat dengan bantuan manusia. Isolat fungi saprotrof ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi inokulum pengomposan dalam pembuatan pupuk organik. Kompos yang diinduksi dengan inokulum fungi ini mampu menghasilkan pupuk organik dengan relatif cepat dan mengandung nutrisi tanaman yang tinggi. Prospek kebutuhan pupuk organik cukup tinggi dalam menunjang pertanian organik sehingga diperlukan penyebaran informasi IPTEK dan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan pupuk organik dengan induksi inokulum fungi saprotrof. Selain itu ketersediaan seresah tanaman pekarangan melimpah dan terbebas dari residu bahan kimia. Hasil kegiatan ini memperlihatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan dalam pembuatan pupuk kompos dari seresah daun. Rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 30%.
Downloads
References
Bernal, M. P., Alburquerque, J. A., & Moral, R. (2009). Composting of animal manures and chemical criteria for compost maturity assessment. A review. Bioresource Technology, 100(22), 5444-5453.
Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Fauzi, S., & Hanum, H. (2011). Kesuburan Tanah dan Pemupukkan. Medan: USU Press.
Hubbe, M. A., Nazhad, M., & Sánchez, C. (2010). Composting as a way to convert cellulosic biomass and organic waste into high-value soil amendments: A review. Bioresources, 5(4), 2808-2854.
IFOAM General Assembly. (2008). Definition of Organic Agriculture. Bonn - Germany: IFOAM - Organics International.
Irawan, B., Kasiamdari, R. S., Sunarminto, B. H., & Sutariningsih, E. (2014). Preparation of Fungal Inoculum for Leaf Litter Composting from Selected Fungi. ARPN Journal of Agricultural and Biological Science, 9(3), 89-95.
Irawan, B., Kasiamdari, R. S., Sunarminto, B. H., Soetarto, E. S., & Hadi, S. (2019). Effect of Fungal Inoculum Application on Changes In Organic Matter of Leaf Litter Composting. Polish Journal of Soil Science, 52(1), 143-152.
Sahwan, F. L. (2010). Pengaruh Penambahan Starter Terhadap Karakteristik Proses Pengomposan Dan Kualitas Kompos Limbah Pabrik Agar. Jurnal Teknologi Lingkungan, 11(2), 247-254.
Simanungkalit, R. D. M., Saraswati, R., Hastuti, R. D., & Husen, E. (2006). Bakteri Penambat Nitrogen. In Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, R. D. Simanungkalit, D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, & W. Hartatik (Eds.), Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (pp. 113-140). Bogor, Jawa Barat: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Retrieved from http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/9394/Pupuk%20Organik%20dan%20Pupuk%20Hayati.pdf?sequence=1
Sutanto, R. (2002). Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Zucconi, F., & De Bertoldi, M. (1987). Compost Specifications for the Production and Characterization of Compost from Municipal Solid Waste. In Elsevier, M. De Bertoldi, M. P. Ferranti, M. P. L Hermite, & F. Zucconi (Eds.), Compost: Production, Quality and Use (pp. 276-295). London: Elsevier Applied Science.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Salman Farisi, Agung Abadi Kiswandono, Bambang Irawan, Suratman Suratman, Hendri Busman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.